Seorang Penambal Ban
Sedikit renungan
Hari ini ban motorku bocor pada saat hari hujan cukup deras. Aku berjalan mendorong motor dan mencari penambal ban. Setelah kutemukan ternyata tutup, satu lagi tidak ada orang. Ketika saya ketok pintunya dan saya berkata, “Bisa minta tolong tambal ban ?”
Jawabannya cukup membuat aku merenung, “Hujan, entar aja !”
Wah, aku perlunya sekarang kalau beliau tidak bersedia ya sudah aku cari tempat lain, atau penyelesaian lain, setelah aku pikir kemungkinan semua penambal ban akan malas untuk menambal ketika hari hujan seperti ini maka aku putuskan untuk membelikan ban dalam motor saja daripada mencari penambal ban yang bersedia membantu untuk menambal ban di saat seperti ini.
Mari kita renungkan sedikit, seorang pekerja kantoran tidak mungkin menampik tugas dengan alasan hujan deras, atau hal -hal yang menyebabkan malas untuk bekerja, tapi inilah kelebihan seorang penambal ban ketimbang pekerja kantoran, mereka bebas menampik tugas hanya karena hujan. Risikonya hanya hilangnya bayaran menambal ban pada saat itu saja, jika pekerja kantoran yang melakukannya maka bisa jadi kita harus mencari pekerjaan lain.
Sekadar bahan renungan, wallahu a’lam bishawab.
- Berhenti itu Menghabiskan Waktu
- Kehidupan setelah Kematian
- Kullukum raaim, wa kullukum mas'ulun arraaiyatihi